Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian
tersebut :
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah
seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat
telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata:
“Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi
warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan
tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul
untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk
melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau
menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat.”
Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan
kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan
tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok
tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada.
Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak
pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore
kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan
yang siap mati pun habis.
Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam
jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung
yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya.
Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya
mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus
orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan
gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan
demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang
seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga
mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan
mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu
nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka.
Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau
di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR.
Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah
dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai
pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah
bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata:
‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar
jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam
hati-Red): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku
pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku
hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau
berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan
kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun
menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh
Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga
memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi
datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari
Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi
yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi
berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari
kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan
kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada
mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada
yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa
mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian)
selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu
merupakan ibukota Romawi Timur-Red). Ketika mereka tengah membagi
rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun,
berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’
Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka
sampai di Syam, keluarlah Dajja…” (HR. Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Sungguh manusia akan melarikan
diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah,
di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka
sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik
Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat
sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan,
memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah
Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua
pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga
tanamannya.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun
ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan
memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana
dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid
Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal
wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu)
Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ”Dia keluar hanyalah karena satu
amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada
satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga
kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata: “Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian.
Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku
akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada
maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan
menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat
keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan
Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya
bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan
Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah,
istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia,
sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan
Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.”
(HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada antara
penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal
(dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR.
Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan
dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata: “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai)
Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri
tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke
suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah
Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan
munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah
Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat
kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina
(Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya.
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat
Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan:
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’
Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian
seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya
seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun
menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: “Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang
mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan
membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di
Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun
membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh
di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan
tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam,
memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa
‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan
imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah
Dajjal dan menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
**Sumber : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak (www.asysyariah.com)